Lukas Enembe Ditawari Cuci Darah, Natalius Pigai Minta Hakim Hentikan Proses Peradilan

Jakarta, Morindonews.co.id.- Setelah pihak keluarga Gubernur Papua Non Aktif Lukas Enembe mendapatkan tawaran dari pihak dokter Rumah Sakit Gatot Soebroto untuk persetujuan tindakan cuci darah, Natalius Pigai meminta Hakim berempati menghentikan proses peradilan pada kasus ini.

“Lukas Enembe sakit serius maka saya usul supaya semua adil, pertama dibantarkan di RS tapi proses penyidikan saksi lain tetap jalan utk dilimpahkan ke pengadilan secepatnya. Kemudian mesti tdk dipidana tapi disubtitusi ke perdata yakni hakim hentikan proses peradilan dan kembalikan berkas ke KPK dan dari KPK bisa limpakan ke kejaksaan Agung untuk ganti kerugian negara seperti kasus kasus Teuku Syaiful Ahmad.” Ungkap Natalius Pigai Jumat (20/01/2023) di Jakarta.

Iya juga berharap Lukas Enembe dikembalikan ke keluarga sebab KPK sudah dapat keuntungan besar baik citra, nama di mata publik di luar papua termasuk efek jerah bagi semua pejabat negara.

“Jangan salah pahami karena negara dan rakyat sdh dapat yg namanya due process of law yakni substitution justice melalui ganti kerugian negara. Namun kita akan dihargai sebagai negara yg unggul dalam menghormati hak hidup manusia (right to life).” Ujar Natalius Pigai.

Diketahui, Permintaan cuci darah tersebut menyusul kondisi kerusakan ginjal Lukas yang semakin akut. Hal tersebut disampaikan pihak dokter RSPAD saat pihak keluarga menjenguk Lukas di RSPAD, Jumat (20/1).

Sehari kemudian (Sabtu 21/01/2023) Adik dari Lukas Enembe yakni Elius Enembe menyatakan pihaknya telah ditawari oleh tim dokter dari RSPAD perihal cuci darah itu.

“Kemarin saat saya dan Istri Pak Lukas Ibu Yulce mendatangi Rumah sakit dan ketemu tim dokter, kami disampaikan kondisi kesehatan terakhir Pa Lukas terakit kondisi kerusakan ginjal dan oleh dokter dimintai persetujuan keluarga untuk dilakukan tindakan cuci darah terhadap Pak Lukas,” ungkap Elius Enembe, kepada wartawan di Jakarta.

Elius mengungkapkan, menurut keterangan dokter kondisi terakhir penyakit ginjal yang diderita Lukas mengalami pemburukan dan sangat mengkhawatirkan. “Jadi dokter itu sampaikan bahwa kondisi sakit ginjal yang dialami sudah fase lima, ginjal rusak,” sambung Elius.

Sebelumnya istri Lukas, Yulce Wonda juga menyampaikan, kondisi kesehatan Lukas sebelum ditangkap KPK sudah punya obat-obatan dan makanan yang rutin dikonsumsi serta diawasi ketat oleh tim dokter pribadi.

“Pak Lukas itu sakit dan dia sedang minum obat dalam perjalanan. Dan pada saat diambil di Papua tanggal 10 Januari lalu itu sampai bawa ke sini (Jakarta) obat yang sedang diminum tidak bawa dan kami lost control sampai saat ini,” kata Yulce.

Hari Jumat (20/1) kemarin adalah kali pertama pihak keluarga bisa menjenguk Lukas setelah dia ditangkap KPK. Hasil kunjungan kemarin diketahui bahwa kondisi Lukas Enembe memburuk.

“Kami ke sana, dibilang beliau (Lukas Enembe) sudah fase lima, ginjal rusak,” ungkap Yulce.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed