Aneh, Inspektorat Morowali Tak Temukan Penyelewengan Dana di Parilangke, Hisam Kaimudin; “Diduga ada transaksi terselubung”

Morowali, Morindonews.co.id – Hasil audit Tim Pemeriksa Inspektorat Kabupaten Morowali terhadap dugaan penyelewengan dana Kompensasi Petani Rumput Laut di Desa Parilangke menyimpulkan bahwa tidak ditemukan adanya penyelewengan dana.

Hasil kesimpulan Tim Pemeriksa Inspektorat itu membuat Ketua Umum DPP Sapu Bersih Korupsi Hisam Kaimudin “geram” dan menilai aneh.

“Ini jelas aneh dan semakin menguatkan dugaan adanya transaksi terselubung antara tim pemeriksa inspektorat dan kepala desa Parilangke.” Tegas Hisam, Jumat (17/11/23).

Dana kompensasi untuk 56 orang petani rumput laut tahap pertama sebesar Rp5,3 miliar, lanjutnya, jika dipotong sebesar 10 persen nilainya pasti kurang lebih Rp530 juta.

“Kesimpulan laporan yang dibuat tim inspektorat, ternyata setelah dipotong 10 persen hanya Rp434 juta. Mana selisih itu, jangan-jangan selisih itu menjadi transaksi terselubung saat selesai memeriksa tim inspektorat dan Rastan Kepala Desa Parilangke bertemu di warung makan,” ungkap Hisam menduga.

Kemudian, lanjutnya, dari Rp434 juta itu dilaporkan sebesar Rp240 juta dibagi untuk 8 orang pengurus, dan Rp130 juta menjadi jatah Rastan sang Kepala Desa.

“Nikmat betul mereka membagi dana 10 persen itu, dan mengklaim sudah sesuai dalam kesepakatan bersama secara tertulis, padahal dari informasi warga tidak semua masyarakat menyetujui potongan 10 persen itu.” Beber Hisam.

Bahkan, dari 8 orang yang menjadi pengurus itu ternyata adalah bagian dari petani penerima manfaat juga. “Apakah tim pemeriksa inspektorat tidak mengetahui itu sehingga terlihat sangat dungu menerima begitu saja informasi dari aparat desa parilangke.” Terangnya lebih detail.

Dan diakhir penyampaiannya, Hisam menegaskan, dugaan nyata adanya transaksi terselubung ini, akan menjadi dasar laporan Saber Korupsi ke Kejaksaan Negeri Morowali.

“Sebelumnya laporan terkait dugaan penyelewengan dana di desa parilangke sudah dilaporkan beberapa warga setempat di Polres Morowali, namun hingga saat ini belum ada perkembangan terhadap laporan masyarakat tersebut. Untuk itu, Saber Korupsi akan meneruskan laporan ke Kejaksaan Negeri Morowali secepatnya.” Tandas Ketum DPP Saber Korupsi.

Sementara itu, Kepala Inspektorat Morowali, Afridin, SH.M.SA yang dikonfirmasi terkait dugaan transaksi terselubung itu hanya mengirim nomor WhatsApp Tim Pemeriksa Inspektorat bernama Syarul Rone.

Terpisah, Syahrul Rone yang dihubungi via pesan WhatsApp dinomor 08134233XXXX mengirim balasan menampik tudingan dugaan tersebut.

“Kalau terkait angka-angka ini bagusnya nanti balik, saya liat hasil lengkap auditnya, karena saya juga lagi di jalan ini jadi tidak terlalu fokus bagus. Nanti salah konfirmasi.” Jawab Syahrul.

Selanjutnya, ia menambahkan, Kalau masalah ini saya pastikan tidak ada pertemuan dengan pak kades di rumah makan. Karena kita saja mengaudit di kantor desa sampe sore tidak ada makan siang cuma kopi saja dia suguhkan pak kades. Habis audit soremi tim langsung pulang, kepala desa dan aparatnya masih di kantor desa dan baru kita singgah makan sudah di larobenumi. Tim sudah kelaparan seharian dan tidak ada kepala desa disitu. Balas Syahrul Rone memastikan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *