Morowali, Morindonews.co.id – Terhitung sudah 9 hari air PDAM Morowali tidak mengalir memenuhi kebutuhan warga 6 Kalurahan di Bungku Kota. Dampaknya, membuat sebagian besar warga merasa “menderita”.
Udin salah satu warga yang merasa kesal dengan kondisi itu, mengungkapkan jika dirinya bersama keluarga terpaksa mandi di sungai karena sudah gerah akibat tak ada suplai air.
“Mau bagaimana lagi, terpaksa kami sekeluarga dan teman lainnya ke sungai untuk mandi akibat tidak mengalirnya air PDAM. Yang kami sesalkan, Hampir tiap tahun di anggarkan oleh Pemda Dengan anggaran miliaran rupiah, namun air mengalir tak kunjung normal dan hampir tiap bulan ada kendala. sudah 2 Minggu proses pengerjaan baru ada informasi, Kenapa 2 Minggu sebelumnya tidak ada pemberitahuan bahwa ada pengerjaan yang memakan waktu sekitar 2 Minggu dan seterusnya. Menurut info yang saya dengar kondisi ini karena PDAM Morowali sedang mengerjakan proyek,” ucap Udin, Jumat (05/01/2024) kemarin.
Menjawab kegelisahan warga Bungku Kota terkait sudah 9 hari PDAM Morowali menyetop suplai airnya, Mustaring Dg Tola Direktur PDAM Morowali yang dihubungi terpisah mengungkapkan alasan terhentinya suplai air.
“Terkait dengan tidak mengalirnya air yang masuk di 6 kelurahan bungku kota itu disebabkan putusnya jaringan pipa transmisi utama di desa sakita yang merupakan satu-satunya jalur pipa pensuplay air masuk bungku kota.” Tulis Mustaring via pesan WhatsAppnya.
Untuk area yang 9 hari tidak mengalir itu, lanjutnya, karena tekanan air melemah yang disebabkan adanya kebocoran pipa transmisi utama tersebut. “Dimana lokasi tersebut memang berada pada ketinggian dibanding daerah yang lain di bungku kota. Sekarang perbaikan sudah selesai dan sementara mengisi pipa yang masuk ke bungku kota.” Tambahnya.
Hari ini, Sabtu (06/01/2024) air sudah mulai mengisi pipa distribusi yang masuk Bungku Kota . “Ini anggota kami sedang mengatur air sehingga bisa terdistribusi secara merata, dan semoga hari ini bisa terdistribusi dengan normal,” lanjut Mustaring.
Mengklarifikasi terkait adanya dana sebesar Rp1,5 miliar yang masuk pada anggaran PDAM Morowali, Mustaring tak menampiknya. Menurutnya dana tersebut memang benar ada dianggaran tahun 2023.
“Dana tersebut digunakan untuk pemasangan jaringan perpipaan distribusi baru di Desa Sakita dan desa Bahoruru, serta rehab bangunan pengolahan dan bak penampungan. Sudah selesai terpasang tahun 2023.” Jelasnya.
Dalam kesempatan ini Mustaring Dg. Tola juga mengatakan terkait dukungan pemerintah Kabupaten Morowali selama ini sangat mensupport kegiatan dan permasalahan tentang air di kabupaten morowali.
“Hanya saja pembangunan yang kami laksanakan tidak sekaligus tapi bertahap dan berkesimbungan. Kami tentunya pengelola juga akan tetap melakukan pelayanan secara maksimal sesuai potensi sumber daya yang ada baik SDM maupun infrastruktur yang sudah terbangun.” Tandasnya.