Halal Bihalal dan Pengukuhan KKLR, Anwar Hafid: Karakter Kepemimpinan Saya Terbentuk dari Tanah Luwu

Tidak heran, kata Anwar Hafid, kultur dan budaya Luwu sangat melekat dalam dirinya. Dari Tanah Luwu, modal kepemimpinan Gubernur Sulteng itu terbentuk.

“Jiwa dan karakter kepemimpinan saya, terbentuk dari Tanah Luwu. Orang Luwu bilang, kalau sudah pernah mandi Wai Bulawan (salah satu sungai di Tanah Luwu), akan jadi pemimpin besar,” kata Anwar.

Ia menceritakan pengalamannya tinggal di daerah terpencil tanpa listrik, saat menjadi kepala desa di Rantebala – daerah yang dikenal dengan tambang emasnya.

Setelah itu, ia menjabat Camat Towuti dan Camat Sorowako, sebelum menjabat Kabag dan Asisten I, hingga akhirnya kembali ke Morowali pada 2007 ikut Pilkada.

“Karena itulah, culita-cita membangun Sulawesi Tengah Nambaso (Sulteng besar/maju), terinspirasi dari pengalaman di Tanah Luwu. Saya ingin membangun Sulteng seperti saya dulu membangun dan mengabdi di Luwu,” tegasnya.

Gubernur Anwar Hafid juga menyinggung empat pondasi kehidupan menurut Rasulullah SAW, sebagai pedoman dalam membangun peradaban.

Yaitu, menyebarkan keselamatan (afsu salam), memberi makan kepada sesama, menjaga silaturahmi, dan membangun shalat di keheningan malam.

“Saya mohon doa dan dukungan dari keluarga besar KKLR. Mari kita bersama-sama kita membangun Sulteng yang Nambaso, tanah yang kita pijak sekarang ini,” Anwar mengajak seluruh keluarga besar dan pengurus KKLR Sulteng yang dikukuhkan hari itu.

Ia turut menekankan pentingnya loyalitas dan tata kerja dalam pemerintahan. “Kalau saya berani, maka pegawai harus ‘takut’ dalam arti taat dan patuh. Jangan saya berani, kalian juga berani. Itu bahaya,” katanya disambut tawa dan tepuk tangan hadirin.

Gubernur Sulteng menyampaikan program prioritas pemerintahannya salah satunya adalah Berani Cerdas. Program ini membebaskan biaya pendidikan bagi siswa miskin dan berprestasi asal Sulteng.

Dalam menyukseskan program ini, ia meminta sekolah agar tidak melakukan pungutan lagi kepada siswa.

“Pendidikan adalah hak setiap anak Sulteng. Jangan ada yang aneh-aneh dalam mendukung program ini,” tandas Anwar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *