Gaya Spiritual Anwar Hafid : “PERGESERAN PARADIGMA KEPEMIMPINAN”

Hal ini membuktikan bahwa dua variabel dependen yaitu kinerja dan disiplin sangat dipengaruhi oleh Sholatnya.

Hasil penelitian Wahyu Bagja Supemi (2018) menunjukkan bahwa pengaruh sholat terhadap hasil belajar adalah sebesar 73,6 %.

Di era kecerdasan buatan (AI) saat ini dimana kemajuan teknologi informasi yang sangat canggih, banyak manusia yang menghabiskan waktunya di depan komputer dan laptop bahkan waktunya habis bermain computer, laptop dan HP.

Tidak hanya masyarakat biasa, tetapi juga para ASN dalam kesehariannya, tidak untuk kerja yang produktif tetapi dihabiskan dengan bercengkerama dengan kecanggihan teknologi informasi yang bernama HP.

Anwar Hafid sebagai gubernur yang baru ingin merubah kebiasaan-kebiasaan buruk para ASN dengan menggagas gerakan sholat berjamaah dilingkungan pemerintahan di Sulawesi Tengah.

PATUT DIIKUTI OLEH PARA BUPATI DAN WALIKOTA ✓

Kapasitas AH sebagai Ketua MCMI (Masyarakat Cinta Masjid Indonesia) Sulteng dinilai sangat efektif dalam merubah mental birokrasi di Sulteng.

Sekalipun para Bupati dan Walikota bukan bawahan Gubernur, tetapi bila ajakan kebenaran dan kebaikan melalui Gerakan sholat berjamaah di masjid ini dilakukan oleh semua Bupati dan Walikota serta jajarannya dapat di prediksi bahwa Birokrasi Pemerintahan di Sulawesi Tengah akan mendapatkan prestasi dan kinerja pemerintahan yang membanggakan.

Selain prestasi yang membanggakan juga dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat Sulawesi Tengah, sehingga gaya kepemimpinan AH tidak saja mempengaruhi para birokrat atau ASN tetapi akan berdampak kepada ummat Islam Sulawesi Tengah untuk memakmurkan masjid yang nantinya dapat meningkatkan kesejahteraan.

Para Bupati dan walikota se Sulteng yang ingin melakukan perubahan, kemajuan dan kesejahteraan rakyatnya, maka gagasan/ide yang dilakukan bapak Gubernur Sulteng perlu diikuti dan sangat diyakini, seluruh rakyat akan mendukung pemimpin nya yang menempatkan kecerdasan spiritual sebagai kecerdasan yang utama mengalahkan kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional. *

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *